Seperti yang kita ketahui bahwa sebuah jaringan diatur oleh sebuah protocol yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data dalam suatu jaringan. TCP (Transmission Control Protocol) atau IP (Internet Protocol) adalah sekelompok protocol yang digunakan di dalam sebuah jaringan internet maupun jaringan LAN yang dibuat oleh DARPA (United States Defense Advanced Research Project Agency). Model Referensi DARPA atau DARPA Reference Mode adalah sebuah referensi protokol jaringan yang digunakan oleh protokol TCP/IP yang dibuat oleh DARPA. Model referensi ini mirip dengan OSI Reference Model, di mana setiap lapisan yang ada di bawah menyediakan layanan untuk lapisan yang berada di atasnya, dan lapisan yang ada di atas menggunakan layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya.
Berbeda dengan model referensi OSI yang memiliki tujuh lapisan, model referensi ini hanya memiliki empat lapisan, yakni lapisan aplikasi (application layer), lapisan antar host (host-to-host layer), lapisan internetwork (internetworking layer), dan lapisan antarmuka jaringan (network interface layer). Keempat lapisan tersebut secara umum kompatibel dengan model referensi OSI, meski tidak dapat dipetakan dengan sempurna. Lapisan sesi (session layer) dalam model referensi OSI, sebagai contoh, tidak dapat dipetakan secara langsung dengan DARPA Model. Selain itu, beberapa protokol juga "keluar jalur" dengan menggunakan lebih dari satu lapis. Dengan menggunakan protocol di dalam jaringan membuat semua client saling terhubung walaupun menggunakan system operasi yang berbeda - beda. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektifitas, kehandalam dan kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol di standarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU dan ANSI. Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah:
- Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
- Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
- Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
- Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
- Bagaimana format pesan yang digunakan.
- Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
- Mendeteksi kerugian pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
- Mengakhiri suatu koneksi.
selain Model OSI, TCP/IP juga memiliki model pengiriman data sendiri yang tentunya berbeda dengan Model OSI, perbedaan tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini.
- Application Layer memiliki protocol HTTP, FTP, SMTPS, DNS, RIP dan SNMP.
- Transport Layer memiliki protocol TCP dan UDP.
- Internet Layer memiliki protocol IP, ARP, ICMP dan IGMP.
- Network Access Layer memiliki protocol Ethernet dan Token Ring.
Untuk penjelasan dari masing masing protocol saya akan membahasnya di link ini. Selanjutnya saya akan menjelaskan cara kerja layer dalam TCP/IP.
Berdasarkan contoh diatas, terdapat sebuah pc A, hub, switch, router dan pc B.
1. Pertama data dibuat oleh host A. Kemudian data tersebut turun dari application layer sampai ke physical layer (terjadi enkapsulasi sempurna) dengan menggunakan Model OSI
2. Data keluar dari host A menuju kabel dalam bentuk bit
3. Data masuk ke hub (dalam bentuk bit dan tidak mengalami proses apa apa karena hub bekerja pada physical layer)
4. Data keluar dari hub, lalu masuk ke switch
5. Setelah data keluar dari switch, lalu masuk ke router
6. pada akhirnya data sampai pada host B. data dalam bentuk bit naik dari layer 1 sampai 7. dalam proses ini data yang dibungkus oleh header header layer osi mulai dilepas satu persatu.
SUMBER :
http://prinsipkerjaamp.blogspot.co.id/2016/06/cara-kerja-osi-layer-tcpip-layer.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_DARPA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar