Minggu, 17 Desember 2017

Assassin Creed Origins





Assassin’s Creed Origins menjadikan peradaban Mesir sebagai setting utama, dengan beberapa karakter iconik seperti Cleopatra dan Julius Caesar sebagai motor pendorong cerita. Namun jika harus melihat timeline di sisi historis dunia nyata, menyebut mereka sebagai peradaban “klasik” sepertinya sedikit keliru. Yang dieksplorasi oleh Origins justru adalah peradaban lebih “modern” Mesir dimana beragam pencapaian dilakukan oleh Firaun masa lampau. Mesir sendiri saat ini sudah menjadi ruang peleburan antara beragam bangsa, terutama Yunani dan Romawi.

Di dalam game ini, kita berperan sebagai seorang pejuang bernama Bayek. Sebuah tragedi menimpanya dan mendorong Bayek untuk menjalankan sebuah misi balas dendam. Anaknya yang ia cintai berakhir tewas di tangan sebuah organisasi rahasia dengan manusia-manusia bertopeng bernama “The Order”. Setiap dari anggota The Order ini datang dengan nama sandi binatang dan identitas yang dirahasiakan. Bayek mulai menyelusuri siapa saja mereka dengan keinginan untuk mencabut nyawa setiap dari mereka. Ia juga dibantu oleh sang istri tercinta – Aya yang kini berdiri di bawah kepimpinan Cleopatra – seorang putri kerajaan yang tahtanya direbut oleh Firaun bernama Ptolemy. Namun usaha untuk menghancurkan The Order ini justru membuka mata Bayek soal seberapa serius pengaruh mereka di Mesir. Bahwa tidak hanya satu atau dua orang saja, organisasi ini ternyata bermuatkan begitu banyak orang penting yang punya satu misi jelas – menguasai dan mengendalikan Mesir dari belakang layar. Hingga pada tahap, mereka mampu memanipulasi begitu banyak hal untuk menjadikan Ptolemy sebagai Firaun yang justru membuat rakyat Mesir kian sengsara. Sementara di sisi yang lain, Bayek juga harus menjalankan tugasnya sebagai seorang Medjay – seorang pelindung rakyat super bijak yang diandalkan untuk menyelesaikan ragam masalah personal dan sosial yang ada. Misi balas dendam ini berujung menjadi lebih besar daripada yang bisa ia bayangkan.

Di dalam game ini banyak sekali perubahan yang terjadi dibandingkan dengan episode sebelumnya, seperti :

Mesir menjadi latar belakang





Menjadikan peradaban Mesir sebagai setting utama, dengan beberapa karakter iconik seperti Cleopatra dan Julius Caesar sebagai motor pendorong cerita. Namun jika harus melihat timeline di sisi historis dunia nyata, menyebut mereka sebagai peradaban “klasik” sepertinya sedikit keliru. Yang dieksplorasi oleh Origins justru adalah peradaban lebih “modern” Mesir dimana beragam pencapaian dilakukan oleh Firaun masa lampau.

Tanpa adanya sistem Tower 




Jika di dalam serial assassin sebelumnya kita harus memanjat suatu tempat tinggi untuk melihat seluruh isi kota, namun di serial origins tower digantikan oleh Senu, burung peliharaan Bayek yang bias di panggil dengan menggunakan satu tombol saja. Secara sederhana, Senu akan berperan layaknya drone yang menjadi mata Bayek di angkasa. Kita akan langsung secara otomatis bisa melihat beragam resource dan tempat penting yang mungkin bisa Anda kunjungi nantinya, dan kemudian menandainya dengan menggunakan custom marker. Senu juga bisa Anda gunakan untuk proses scouting, menandai penjaga, menandai item penting, marker misi, hingga sekedar beragam peralatan lain yang bisa Anda gunakan saat misi.

Sistem Action - RPG




Salah satu perubahan paling signifikan yang ditawarkan oleh Ubisoft di Origins adalah perubahan mekanisme gameplay menjadi lebih action RPG daripada action itu sendiri seperti seri-seri sebelumnya seperti Black Flag, Unity, atau Assassin’s Creed 2 trilogy, misalnya dimana sang karakter utama selalu punya kemampuan untuk menghabisi semua musuh dengan dua cara: stealth dengan hidden blade atau bertarung terbuka dengan sistem serang – counter yang bahkan bisa membunuh beberapa musuh secara signifikan, konsep action RPG membuat Origins harus dinikmati dengan cara yang berbeda dan diperlakukan unik. Sebuah pengalaman yang terhitung menyegarkan.
Kini, Bayek punya sistem level. Bukan sekedar angka yang digunakan untuk merepresentasikan seberapa kuat karakter Anda sekarang, tetapi juga untuk menjadi bahan pembanding dan penilai soal ancaman yang akan Anda hadapi nanti. Mengapa? Karena perbedaan level yang signifikan kini akan mempengaruhi performa Bayek. Jika perbedaan tersebut cukup tinggi hingga membuat musuh hadir dengan lambang tengkorak merah, maka Anda tidak akan bisa melawan ancaman tersebut, Selain itu adanya penggunaan item - item seperti di dalam permainan RPG lainnya. Misalnya penggunaan item tameng untuk bertahan dari serangan musuh dan penggunaan Adrenaline untuk mengeluarkan kemampuan special. Selain itu adanya penggunaan Spesialisasi seperti Warrior, Hunter dan Seer. Masing - masing spesialisasi memiliki skill yang berbeda - beda, seperti spesialisasi Seer yang dapat membuat anda menggunakan bom asap untuk lari dari kejaran musuh. Terakhir adanya sistem Bos dan mini Bos seperti di dalam game RPG lainnya.

Misi sampingan





Di bandingkan dengan serial sebelumnya, di dalam serial origin, Setiap misi sampingan yang juga disisipkan rekomendasi level untuk menyelesaikannya ini akan punya cerita uniknya masing-masing. Ia akan dipresentasikan dengan cut-scene, punya klimaks dan ending cerita yang bahkan terkadang dibagi ke dalam beberapa misi terpisah, dan terkadang punya reward yang lebih pantas untuk dikejar. Tidak selalu ditandai oleh tanda seru berwarna putih ini, beberapa misi sampingan ini juga bisa Anda temukan “tak sengaja” ketika mengeksplorasi luasnya Mesir, dengan cut-scene yang biasanya tiba-tiba dimulai tanpa Anda prediksi sebelumnya.





Postingan ini merupakan ringkasan yang saya buat dari sebuah artikel yang membahas tentang Assassin Creed Origins yang lebih terperinci.



SUMBER :

http://jagatplay.com/2017/11/playstation3/review-assassins-creed-origins-kembali-dengan-kekuatan-penuh/4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar